Desa Mojorejo terletak di kecamatan Jetis Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia. Ini memiliki sejarah yang kaya dan terkenal dengan budaya tradisionalnya. Desa ini didirikan pada awal abad ke-19 ketika tiga mantan tentara Pangeran Diponegoro meninggalkan Jawa Tengah dan menetap di daerah tersebut untuk memulai kehidupan baru setelah runtuhnya perlawanan Diponegoro terhadap pasukan kolonial Belanda.
Secara geografis, Mojorejo dikelilingi oleh pondok pesantren ternama dan berbatasan dengan beberapa desa lain di wilayah Kecamatan Jetis dan Mlarak. Desa ini memiliki luas 152.800 hektar, meliputi kawasan pemukiman, lahan pertanian, perkantoran, sekolah, jalan, lapangan olah raga, dan kuburan.
Nama “Mojorejo” berasal dari bahasa Jawa “Mojo” yang berarti pohon Mojo, dan “Rejo” yang berarti makmur atau ramai, yang menunjukkan suatu daerah yang kaya dengan pohon Mojo. Desa ini juga terkenal karena kepercayaannya terhadap roh penjaga setempat atau “danyang”, yang dihormati oleh masyarakat